Selasa, 05 Mei 2009

Ayah Meninggal Supia Terpaksa Putus Sekolah

Arjuantin

153070066

           Supia gadis berusia 12 tahun, asalnya dari Pasuruan ini terpaksa putus sekolah dan turut bekerja ketika ayahnya meninggal. Biaya sekolah yang cukup tinggi membuat ibu dan kakaknya tidak mampu lagi membiayai Supia sekolah.

           Sejak umur 7 tahun Supia telah ditinggalkan oleh ayahnya, ia bersama ibunya tinggal di Pasuruan. Namun, Supia kurang beruntung di usia 8 tahun ia harus putus sekolah karena kakaknya tidak sanggup lagi membiayai Supia sekolah. Karena di Pasurusn Supia dan ibunya tidak memiliki pekerjaan, Supia dan ibunya terpaksa tinggal di Yogya bersama kakak dan kakak iparnya. Begitu malang nasib Supia, karena kakak Supia pun hanya bekerja sebagai pengemis, mau tidak mau Supia dan ibunya juga harus bekerja sebagai pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup Supia. Kakak Supia yang hanya lulusan SMP susah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Supia mulai bekerja pukul 10:00 hngga pukul 19:00, penghasilannya tidak pasti, ketika hari-hari basa ia bisa memperoleh Rp.20.000 sampai Rp.25.000, tapi di hari Minggu dan hari-hari libur lainnya penghasilannya bisa sampai Rp.50.000. Uang yamng ia dapatkan diberikan pada kakaknya untuk membeli kebutuhan sehari-hari, bayar rumah kontrakan dan ditabung. Supia pun juga memiliki teman yang kini duduk di bangku SMP, Supia terkadang ingin seperti temannya sekolah dan bermain, namun Supia menyadari kalau ia harus bekerja untuk membantu kakaknya

       Selama empat tahun di Yogya yang Supia tahu hanya bekerja dan bekerja. Dia menghabiskan waktunya untuk bekerja, sampai selama bertahun-tahun dia tinggal di Yogya yang ia tahu hanya wilayah Malioboro saja. Supia sempat berceletuk,"Saya selama ini cuma tahu Malioboro saja mbak, mau maen gak ada waktu dan takut nyasar" begitu ungkapnya sambil tersenyum kecil. Supia hanya bisa bermain ketika lebaran karena ia pulang ke Pasuruan. (Arju)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar